Karang
August 14, 2011 § Leave a comment
: Jama’ah Laut
Apa kau tahu rasaya menjadi karang?
Terdiam dipaku bumi
Terkikis derasnya ombak
Tak berdaya di antara geliat laut
Karang kesepian di tengah lautan yang ramai
Yang hingar dan bingar
Yang terus bergelombang
Satu waktu,
Kapal yang berlayar pun menghantam
Lalu pecah dan tenggelam
Rusak memakan korban
Gara-gara karang?
Biarlah karang menjadi karang
Pada saatnya disebut gunung
Dan hidup baru dimulai
ibrahim, ismail
May 8, 2011 § Leave a comment
aku belum bisa memaafkan ismail
atas sesuatu yang bukan kesalahannya
maafkan aku wahai ibrahim
biarlah aku mengejar ishaq
menutur yaqub
dan menjadi yusuf
itu pun kalau bisa
kalau boleh
Bandung, 8 Mei 2011
Hanya Kaki nan Telanjang
April 20, 2011 § Leave a comment
Langitmu kini penuh do’a dan harap
Dapat kau pilih bintang mana yang kau suka
Pun juga matahari
Bila kau sanggup mengenggamnya
Sementara aku, tak punya buraq
Atau hanya selembar sayap
Hanya kaki nan telanjang,
Kita susuri garis pantai
Sesekali berlari dan melompat
Juga terdiam dan merenung
Dalam bahasa-bahasa kita
Masih di garis pantai,
Memandangi horizon
Menggilirkan mentari dan rembulan
Menghitungi bilangan bintang-bintang
Yang kini tak perlu kau genggam
Tak perlu kau pilih
Itu pun bila kau mau
Bandung, masih 20 April 2011
Perige
April 20, 2011 § Leave a comment
Biar saja bulan menjadi purnama
Dan langitku terang seadanya
Bintang-bintang berada di tempatnya masing-masing
Berputar mengelilingi orbitnya
Boleh jadi kita bertemu di perige
Yang entah akan berapa lama
Sampai masa yang hanya nama
*
Besaran gravitasi ini
Agar kita tak saling berbentur
Kau dan aku tetap utuh
Satu sama lain
Biarlah Allah yang mengatur semua
Bandung, 24 tahun masehi setelah kelahiranmu.
Setiap Orang Punya Ceritanya Masing-Masing
April 18, 2011 § 8 Comments
Setiap orang punya ceritanya masing-masing
Mereka boleh memasukan siapapun untuk berperan
Meskipun setiap tokohnya punya cerita sendiri-sendiri
Yang juga boleh memasukan siapapun di dalamnya
Begitu pun dengan tidak memasukannya
Setiap orang punya ceritanya masing-masing
Setiap cerita boleh ditafsirkan berbeda oleh setiap pembaca
Bahkan boleh juga ditafsirkan berbeda oleh setiap pemain
Pemilik cerita dan pemain juga dapat bertukar tempat
Bahkan saling meniadakan peran
Setiap orang punya ceritanya masing-masing
Setiap orang boleh mengira berada dalam cerita mana pun
Ataupun mengira tidak berada dalam cerita mana pun
Setiap orang punya ceritanya masing-masing
Meski ku berharap cerita kita adalah sama
Kau dan aku
Tapi setiap orang memang boleh punya ceritanya masing-masing
Begitu pun kau juga aku
Bandung, sekitar 1 hari 2 jam 17 menit sebelum 20 April 2011
Cita Hakiki
April 3, 2011 § Leave a comment
Bukan soal suka atau tidak
Segenggam dari kebutuhan ummat
telah kuambil tanggung-jawabnya
untuk ku penuhi
Juga telah kutitipkan cita-cita
tentang apa aku akan memberi
bukan seremeh tentang apa
aku akan menjadi atau menekuni
Meski ku tak begitu tahu
sekuat apakah aku memikulnya
dan selama apakah aku mampu
untuk tetap membangunnya
Namun ini soal cinta
Bogor, 22 Desember 2010
Pada Malam, Terang
March 7, 2011 § Leave a comment
Ingin kutanya pada malam
Apa yang harus kuakui
Pada hati
Di tengah berjuta definisi
Ingin kutanya pada sunyi
Apa yang harus kukata
Pada jiwa
Yang lahir dari dasar mimpi
Pada malam, pada sunyi,
Kusematkan keringat dan air mata
Untuk Rabb-ku tercinta « Read the rest of this entry »
Kupu-kupu Dan Warna Sayapnya
February 26, 2011 § Leave a comment
Kupu-kupu mungkin tak tahu apa warna sayap mereka. Tapi orang-orang tahu betapa indahnya mereka. Seperti juga dirimu, tak tahu betapa indahnya dirimu. Tapi ALLAH tahu betapa istimewanya dirimu di mata-Nya.
Ketika kau tunduk dalam syariat-Nya, ridho atas takdir-Nya, tersenyum dalam musibah, tegar dalam ujian, teguh dalam pendirian.
Semoga engkau termasuk yang terpilih menjadi yang terindah di mata-Nya « Read the rest of this entry »
setiap titik
December 11, 2010 § Leave a comment
titik
setiap titik
adalah atom
dapat meledak
jadikan semesta
tanpa peduli
pun juga
ini
.
Do’a Yang Belum Usai
December 8, 2010 § 1 Comment
Kawan,
Suhuf-suhuf itu memanggilku lagi.
Aku harus kembali ke surau, menuntaskan do’a-do’a yang belum usai,
Juga senyuman ibu dalam lukisan hari esok.
Bilik ini mungkin akan sunyi sementara waktu.
Bila kau mau, panggilah aku bersama kicauan burung-burung yang biru itu.
Dengan selipan namaku dalam khusyukmu,
Yang selalu. « Read the rest of this entry »